Pada stadium awal, kanker kolorektal atau usus umumnya tidak menimbulkan gejala pada penderitanya.
Kanker usus stadium awal biasanya ditemukan pada saat pemeriksaan kesehatan (medical checkup) rutin.
Menurut Dr Azali, dokter bedah kolorektal di RS Mahkota Melaka, ada 6 gejala kanker kolorektal, yaitu:
1. Sembelit
Normalnya, orang akan buang air besar minimal 1 kali dalam sehari. Namun, ketika mengalami kanker ini, penderita akan kesulitan BAB.
Pasien bisa saja hanya buang air besar 2-3 kali dalam satu minggu. Tentu saja kondisi ini akan membuat penderita merasa tidak nyaman.
2. Pendarahan saat buang air besar
Berbeda dengan penyakit wasir yang mana darah keluar setelah mengeluarkan feses, kanker usus besar akan membuat darah bercampur dengan feses.
Hal ini wajib disadari agar bisa segera dilakukan pemeriksaan dan mendapatkan perawatan dini.
Kedua gejala ini sendiri biasanya berlangsung selama 2 sampai 6 minggu.
3. Pucat
Pasien biasanya terlihat pucat karena selain kesulitan buang air besar, pasien juga biasanya kesakitan karena adanya pendarahan pada saat mengeluarkan feses.
4. Kelelahan
Wajar saja jika pasien mengalami kelelahan saat mengidap penyakit kanker ini. Hal ini disebabkan karena saluran pencernaannya tidak berfungsi dengan normal. Ditambah lagi dengan rasa mual dan muntah yang akan sering terjadi seiring memburuknya kondisi kanker.
5. Nyeri perut
Karena kanker ini menyerang usus, tak heran apabila pasien akan sering merasakan nyeri pada perut (abdomen). Semakin tinggi stadium kanker, semakin memburuk pula rasa nyeri yang diderita.
6. Penurunan berat badan
Tubuh akan mengeluarkan zat sitokin untuk melawan sel-sel kanker. Sayangnya, dengan adanya produksi senyawa ini, tubuh akan mengalami penurunan massa otot, nafsu makan, dan berat badan.
Rasa lelah berlebih yang dirasakan penderita juga bisa menjadi alasan mengapa berat badan bisa turun terjadi.
Pasien dianjurkan untuk segera melakukan pemeriksaan dan mengikuti anjuran dokter jika mengalami salah 1 dari gejala di atas.
Untuk mendapatkan diagnosis, pasien disarankan berkonsultasi dengan dokter.
Bila berencana untuk berobat ke Malaysia, silakan hubungi kami di sini.
Ditulis pada 11 Sept 2021
Diperbaharui terakhir pada tanggal 1 Mar 2022.
