7 Langkah Mudah Berobat ke Malaysia Bebas Karantina - Feb 2023
Sebelum pandemi COVID19 menyebar luas sampai ke seluruh dunia, persiapan untuk pergi berobat ke Malaysia cukuplah mudah dan sederhana. Saat ini, pasien dengan kasus tertentu tetap bisa pergi berobat.
Hanya saja ada beberapa tahapan dan syarat tambahan yang harus dipenuhi pasien. Berikut detailnya:
Langkah Berobat Saat COVID-19
Secara sederhana, berikut 7 langkah berobat di saat ini:
Pertama, pilih rumah sakit dan dokter spesialis yang ingin Anda temui saat setibanya di Malaysia nanti.
Note per Januari 2022: Hanya ada beberapa rumah sakit yang sudah bisa menerima pasien asal Indonesia, yaitu:
- Melaka: Mahkota Medical Centre
- Kuala Lumpur: Gleneagles Kuala Lumpur, Cardiac Vascular Kuala Lumpur dan Institut Jantung Negara.
- Johor Bahru: Regency Specialist Hospital
Silakan hubungi kami untuk mendapatkan rekomendasi dokter yang cocok untuk menangani keluhan Anda.
Dokter yang Anda pilih tadi harus mengevaluasi apakah keluhan/penyakit pasien cukup serius sehingga harus ditangani segera.
Oleh karena itu, mohon kirimkan resume medis pasien terbaru, paspor pasien, dan paspor pendamping ke tim kami untuk diteruskan ke dokter spesialis.
Penting! Sebelum beli tiket, pastikan masa berlaku passport Anda dan pendamping masih lebih dari 6 bulan.
Jika dokter spesialisnya setuju untuk menangani pasiennya, maka dokter akan mengirimkan permohonan ke MHTC (Malaysia Healthcare Travel Council) agar pasien boleh masuk ke Malaysia.
Kemudian pihak MHTC juga akan mempertimbangkan kasusnya. Jika disetujui, pasien boleh berangkat.
Namun jika dokter spesialis atau MHTC tidak menyetujui kasusnya maka pasien tidak diperbolehkan untuk berangkat.
Proses ini berlangsung selama kurang lebih 3 - 14 hari.
Ada beberapa opsi transportasi yang diberikan MHTC bagi pasien yang mau datang berobat, yaitu:
Pesawat charter: mendarat di kota tujuan.
Pesawat komersial: mendarat di KLIA/KLIA2. Dilanjutkan dengan ambulans ke RS tujuan.
Kapal ferry charter: berlabuh di Melaka atau Johor.
Per saat ini (Jan 2022), berikut opsi transportasi berdasarkan kota tujuan:
- Penang: wajib pesawat charter.
- Melaka: pesawat charter, pesawat komersial, atau ferry charter.
- Kuala Lumpur (KL): pesawat charter, pesawat komersial, atau ferry charter.
- Johor Bahru: pesawat charter, pesawat komersial, atau ferry charter.
Berikut biaya kapal ferry charter (hanya ada 2 rute):
- Dumai-Melaka: harga sekitar Rp 80 juta
- Batam-Johor: harga sekitar RM 5500-6000
Biaya pesawat charter bervariasi tergantung lokasi keberangkatan dan tujuan.
Sebelum berangkat, pasien dan pendamping harus tes PCR. Maksimal 3 hari sebelum keberangkatan.
Mulai 22 November 2021, pasien dan pendamping wajib membeli asuransi perjalanan COVID-19 dan mengirimkan bukti polis sebelum berangkat.
Salah satu penyedia asuransi ini adalah Tune Protect.
Silakan hubungi kami untuk pembelian asuransi ini.
Begitu sampai di Malaysia, pasien dan pendamping akan dijemput oleh ambulan dan diantar menuju rumah sakit untuk tes PCR kedua dan menjalani karantina 7 hari di rumah sakit jika pasien dan pendamping sudah vaksin atau 10 hari jika ada yang belum.
Penting: Pasien dan pendamping tidak boleh meninggalkan rumah sakit selama karantina. Makanan akan diantar ke kamar.
Hari ke-5 akan dilakukan tes PCR lagi.
Biasanya dokter akan menangani pasien setelah masa karantina selesai.
Pendamping pasien diperbolehkan untuk tinggal di luar rumah sakit setelah masa karantina selesai sambil menunggu pasien pulih. Tapi, pendamping tidak boleh berwisata.
Syarat Berobat Saat COVID19
Info tambahan lainnya:
Saat ini rata-rata rumah sakit akan meminta deposit sebelum pasien datang.
Pasien diperbolehkan menggunakan pesawat komersil untuk pulang ke Indonesia.
FAQ
Khusus Penang, pasien tetap wajib menggunakan pesawat charter.
Untuk pasien anak-anak (di bawah 12 tahun), boleh ditemani 2 orang pendamping.
Ditulis pada tanggal 7 Sept 2021
Diperbaharui terakhir pada tanggal 1 Feb 2023.