Pengobatan diabetes melitus (DM) bertujuan untuk mengontrol kadar insulin dalam darah dengan memperhatikan kondisi medis pasien lainnya untuk meminimalisir efek samping yang dihasilkan. Selain obat paten yang diresepkan dokter, ada banyak obat herbal yang dijual di pasaran.
Simak penjelasan dari Dr. Leslie Charles Lai Chin Loy, dokter spesialis internis (sub. endokrin) di Gleneagles Kuala Lumpur terkait pengobatan terbaik untuk diabetes, baik tipe 1, tipe 2, maupun gestasional diabetes.
Obat paten
Obat paten merupakan obat yang terbukti secara medis yang merupakan hasil penelitian dan uji klinis. Manfaat yang dihasilkan dari konsumsi obat paten adalah jelas. Begitu pula dengan efek sampingnya, sudah ada statistik pendukung. Dokter dapat langsung memberikan obat penunjang agar efek samping yang ditimbulkan dapat segera diatasi.
Peredaran obat-obatan ini resmi & diakui oleh Kementerian Kesehatan. Ada 4 obat paten untuk mengobati penyakit kencing manis, yaitu:
Glucophage metformin
Obat anti-diabetes yang berfungsi untuk mengontrol dan menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2. Obat ini bekerja dengan cara menghambat produksi glukosa (glukoneogenesis) di hati.
Efek samping: sakit perut, mual, muntah, diare, sakit kepala, nyeri otot, dan mulut terasa logam.
Insulin
Berfungsi untuk memenuhi kebutuhan insulin pada penderita diabetes agar tidak terjadi penumpukan gula di dalam darah yang dapat meningkatkan resiko terjadinya komplikasi, seperti penyakit jantung, ginjal, kerusakan sel saraf, dan stroke.
Efek samping: merah, bengkak, dan gatal di daerah penyuntikan, berat badan bertambah, dan konstipasi (sembelit).
Jardiance
Ini adalah obat oral yang diperuntukkan untuk penderita kencing manis tipe 2. Fungsinya sendiri adalah untuk membantu mengontrol kadar gula darah di dalam tubuh.
Efek samping: mual, muntah, sakit perut, dehidrasi, kesulitan bernapas, nyeri dan panas ketika buang air kecil, demam, jumlah urine berkurang, dan sakit pinggul atau punggung.
Diamicron
Fungsi utama obat yang termasuk kedalam golongan obat sulfonilurea adalah untuk menurunkan kadar gula darah pada penderita penyakit diabetes mellitus.
Efek samping: hipoglikemia (tubuh kekurangan kadar gula), wajah pucat, kulit lebam, pendarahan, tenggorokan sakit, demam, sakit kuning, kulit memerah dan gatal, sakit perut, sembelit, diare, sakit punggung, nyeri otot dan sendi, dan sakit kepala.
Obat herbal
Kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap obat herbal dalam mengobati penyakit gula darah biasanya diawali oleh cerita orang-orang di sekitar (anekdote). Beberapa pasien pun akhirnya lebih mempercayai obat ini dibandingkan obat medis dengan alasan jauh lebih terjangkau, lebih efektif, lebih tidak beresiko, serta mampu memberikan kesembuhan yang diharapkan.
Padahal mengkonsumsi obat herbal tidak boleh sembarangan! Mengapa?
Obat herbal tidak memiliki data tercatat yang dihasilkan melalui uji klinis terkait pengobatan pasien. Manfaat yang dirasakan antar pasien dapat berbeda. Begitu pula dengan efek samping yang ditimbulkan. Contohnya:
- Apakah herb medicine benar-benar bisa menurunkan kadar gula darah?
- Kapan obat ini bekerja dan bagaimana keefektifannya?
- Apa saja efek samping yang dapat ditimbulkan?
Lalu, apa obat ajaib untuk diabetes? Pasien sangat dianjurkan untuk hanya mengkonsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter sesuai dosis dan anjuran pakai.
Untuk mendapatkan diagnosis, pasien disarankan berkonsultasi dengan dokter.
Bila berencana untuk berobat ke Malaysia, silakan hubungi kami di sini.
Ditulis pada 29 Mar 2022.