Pemberian obat untuk pasien penderita parkinson mempunyai tujuan untuk mengembalikan kekurangan dopamin pada otak penderita sehingga nantinya gejala Parkinson yang dialami, seperti gemetar, gerakan tiba-tiba melambat, dan otot yang terasa kaku dapat dengan mudah dikurangi.
Untuk mengembalikan dopamin, para dokter biasanya akan memberikan resep berupa obat oral sambal nanti kedepannya melihat bagaimana reaksi yang ditimbulkan dengan pemberian obat tersebut.
Menurut penjelasan dari Dokter Goh Kwang Hwee, yaitu dokter spesialis saraf yang ada di Rumah Sakit Regency Johor Bahru, apabila pemberian obat oral yang diberikan kepada pasien tidak mampu mengontrol gejala motorik yang muncul dengan optimal, dokter pada umumnya akan memberikan salah satu dari dua tindakan di bawah ini:
Infus Apomorfin
Apomorfin ialah suatu molekul yang mirip dopamine yang bekerja pada reseptor dopamine pada PVN di sistem saraf pusat untuk meningkatkan rangsangan erktil saat stimulasi seksual (imajinasi erotic, audio-visual, dan berabaan) terjadi.
apomorfin ini nantinya akan disuntikan di bagian bawah kulit secara terus menerus untuk memberikan efek stimulasi atau rangsangan yang tidak terputus secara terus - menerus pada otak.
Stimulasi otak dalam (DBS)
Prosedur ini pada umumnya lebih dikenal dengan istilah deep brain stimulation (DBS). Ini merupakan prosedur bedah saraf yang akan melibatkan perangkat medis yang disebut pulse generator yang nantinya akan mengirimkan sinyal listrik melalui elektroda yang diarahkan ke target yang lebih spesifik di otak.
Tujuan dari tindakan ini nantinya adalah untuk memperbaiki sistem koordinasi dan komunikasi yang terjalin antara otak (brain) dan otot.
Dr. Goh Kwang hwee
Dokter Saraf