Biopsi adalah satu prosedur medis dengan cara mengambil jaringan atau sampel sel tumor dari badan pasien kemudian sel sampel ini selanjutnya akan diuji di laboratorium dan dilihat ciri-cirinya dengan menggunakan mikroskop oleh ahli patologi. Kemudian, ahli patologi akan mengidentifikasi apakah sel tersebut tergolong sel tumor jinak atau sel kanker.
Selain itu, biopsi juga dapat membantu dokter untuk mengetahui jenis dan stadium kanker yang diderita.
Menurut Dr. Chong Kwang Jeat, dokter onkologi di RS Mahkota Melaka memberi contoh berikut: ditemukan ada tumor di dalam paru-paru pasien dan untuk memastikannya, dilakukan biopsi pada sel tumor paru tersebut. Setelah dicek, ternyata tumor tersebut adalah sel kanker yang berasal dari kanker payudara. Ini berarti bahwa sel kanker pada payudara telah menyebar dan berada pada stadium akhir.
Jenis biopsi
Ada 6 jenis biopsi yang bisa dilakukan dokter untuk mendiagnosa kanker, yaitu:
1. Biopsi jarum. Ada 2 jenis jarum yang biasa digunakan, yaitu jarum halus (fine needle aspiration) dan biopsi jarum inti (core needle biopsy). Biopsi jarum halus digunakan untuk mengambil sampel jaringan atau cairan, sedangkan jarum inti dipakai untuk menarik dan memotong jaringan yang berukuran lebih besar.
2. Biopsi bedah. Biasanya tindakan ini dilakukan jika posisi tumor sulit dicapai oleh jenis biopsi lain sehingga butuh dilakukan pembedahan.
3. Biopsi endoskopik. Biopsi yang dilakukan dengan cara menggunakan alat bernama endoskop. Alat ini berbentuk selang kecil yang fleksibel dan terdapat kamera kecil dan lampu di bagian ujungnya. Endoskop bisa dimasukkan lewat mulut, saluran kemih, rektum, atau sayatan kecil di kulit pada area kanker berada.
4. Biopsi kulit. Tindakan pengambilan sebagian kecil jaringan kulit dengan cara mengerok atau menyayat permukaan kulit.
5. Biopsi eksisional. Biopsi ini dilakukan dengan cara mengangkat seluruh benjolan atau seluruh area kulit yang tidak normal.
6. Biopsi sumsum tulang. Adalah prosedur memasukan sebuah jarum panjang ke sumsum tulang dan menyedot cairan atau jaringan. Jenis biopsy ini biasanya dilakukan ketika dokter mencurigai kemungkinan adanya kanker darah, seperti leukemia.
Efek samping
Setiap tindakan medis tentu memiliki efek samping masing-masing, termasuk juga biopsi. Resiko efek samping biopsi tergantung pada tingkat keparahan dan jenis biopsi yang dipilih.
Adapun efek sampingnya adalah:
Infeksi pada luka bekas sayatan
Nyeri yang dapat berlangsung selama beberapa hari
Pendarahan pada bekas sayatan atau pada organ yang diambil sampelnya
Meskipun begitu, perlu diketahui bahwa resiko efek samping ini minim terjadi. Jika sampai terjadi, pasien tidak perlu khawatir karena dokter akan memberikan obat-obatan yang tepat untuk mengatasinya.
Untuk mendapatkan diagnosis, pasien disarankan berkonsultasi dengan dokter.
Bila berencana untuk berobat ke Malaysia, silakan hubungi kami di sini.
Dr. Chong Kwang Jeat
Dokter Onkologi
Ditulis pada 10 Feb 2022.